Hermawan Much. Taufik Tri (2015) Fungsi Kawasan Lindung Partikelir dalam Pemenuhan Kesenjangan Sistem Kawasan Konservasi di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. PHd thesis, Universitas Gadjah Mada. Rifanjani, Slamet (2015) Fragmentasi Hutan dan Pengaruhnya Terhadap Penggunaan Ruang Habitat Orangutan di Taman Nasional Gunung Palung. Tujuan dari pemanfaatan relai tunda watu selanjutnya disebut TDR Time Delay Relay dan kontaktor adalah sebagai salah satu modul pembelajaran mahasiswa di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik sebagai pendukung mata kuliah Panel Hubung Bagi PHB. Selama ini pemahaman yang dimiliki mahasiswa mengenai sistem kerja TDR dan kontaktor belum maksimal, yang menyebabkan mahasiswa belum siap diterjunkan ke lapangan dunia industri, dikarenakan kurangnya modul praktek di Laboratorium. Berdasarkan hal tersebut perlu dirancang dan dibuat suatu alat berupa Modul Praktek sebagai media pembelajaran tentang pengoperasian TDR dan kontaktor. Modul Praktek ini disusun dalam bentuk modul pembelajaran yang berisi uraian materi, tentang operasi sistem kunci rangakaian Otomatisasi Lampu Taman, sistem Direct On Line DOL, sistem Interlock hidup secara bergantian, Interlock hidup berurutan, Putar balik Motor, penghasutan/starting motor Star-Delta. Pada kesempatan ini akan dibahas tentang pemanfaatan TDR dan Kontaktor dimana komponen-komponen tersebut adalah sebagai rangkaian kontrol yang dipergunakan pada pengendali sistem penghasutan starting motor star-delta. Sistem hidup berurutan saat push button ON ditekan yaitu rangkaian kontaktor K1 dan K2 yang akan menghubungkan rangkaian motor star, sedang rangkaian kontaktor K1 dan K3 yang akan menghubungkan rangkaian motor menjadi delta. Operasi kontaktor K2 dan K3 bekerja secara berurutan/bergantian. Jika push button OFF ditekan maka semua kontaktor akan terputus. Sistem hidup bergantian menggunakan sistem Interlock dimana K2 dan K3 tidak boleh hidup bersamaan, dimana K3 akan mengalami penundaan waktu selama 5 detik setelah K2 bekerja, sedangkan kontaktor K1 tetap bekerja dengan sistem Direct On Line DOL. Penundaan waktu bekerjanya kontaktor K3 setelah K2 terputus secara automatis, dengan menggunakan komponen TDR Time Delay Relay. Hasilnya, dengan pemanfaatan TDR pada rangkaian star-delta mahasiswa lebih mengerti cara kerja rangkaian, dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai mahasiswa semester genap 2014/2015 sebesar 13,82% dari semester sebelumnya genap 2013/2014, yaitu dari 82,61 % menjadi 96,43 %.Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ISSN 0216-3241 131 !Pemanfaatan Relai Tunda Waktu dan Kontraktor.........................Gede Siden Sudaryana PEMANFAATAN RELAI TUNDA WAKTU DAN KONTAKTOR PADA PANEL HUBUNG BAGI PHB UNTUK PRAKTEK PENGHASUTAN STARTING MOTOR STAR DELTA Oleh I Gede Siden Sudaryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha ledoenk ABSTRAK Tujuan dari pemanfaatan relai tunda watu selanjutnya disebut TDR Time Delay Relay dan kontaktor adalah sebagai salah satu modul pembelajaran mahasiswa di Laboratorium Teknik Tenaga Listrik sebagai pendukung mata kuliah Panel Hubung Bagi PHB. Selama ini pemahaman yang dimiliki mahasiswa mengenai sistem kerja TDR dan kontaktor belum maksimal, yang menyebabkan mahasiswa belum siap diterjunkan ke lapangan dunia industri, dikarenakan kurangnya modul praktek di Laboratorium. Berdasarkan hal tersebut perlu dirancang dan dibuat suatu alat berupa Modul Praktek sebagai media pembelajaran tentang pengoperasian TDR dan kontaktor. Modul Praktek ini disusun dalam bentuk modul pembelajaran yang berisi uraian materi, tentang operasi sistem kunci rangakaian Otomatisasi Lampu Taman, sistem Direct On Line DOL, sistem Interlock hidup secara bergantian, Interlock hidup berurutan, Putar balik Motor, penghasutan/starting motor Star-Delta. Pada kesempatan ini akan dibahas tentang pemanfaatan TDR dan Kontaktor dimana komponen-komponen tersebut adalah sebagai rangkaian kontrol yang dipergunakan pada pengendali sistem penghasutan starting motor star-delta. Sistem hidup berurutan saat push button ON ditekan yaitu rangkaian kontaktor K1 dan K2 yang akan menghubungkan rangkaian motor star, sedang rangkaian kontaktor K1 dan K3 yang akan menghubungkan rangkaian motor menjadi delta. Operasi kontaktor K2 dan K3 bekerja secara berurutan/bergantian. Jika push button OFF ditekan maka semua kontaktor akan terputus. Sistem hidup bergantian menggunakan sistem Interlock dimana K2 dan K3 tidak boleh hidup bersamaan, dimana K3 akan mengalami penundaan waktu selama 5 detik setelah K2 bekerja, sedangkan kontaktor K1 tetap bekerja dengan sistem Direct On Line DOL. Penundaan waktu bekerjanya kontaktor K3 setelah K2 terputus secara automatis, dengan menggunakan komponen TDR Time Delay Relay. Hasilnya, dengan pemanfaatan TDR pada rangkaian star-delta mahasiswa lebih mengerti cara kerja rangkaian, dapat dilihat dengan adanya peningkatan nilai mahasiswa semester genap 2014/2015 sebesar 13,82% dari semester sebelumnya genap 2013/2014, yaitu dari 82,61 % menjadi 96,43 %. Kata kunci PHB, Relai Tunda Waktu, Kontaktor ABSTRACT The purpose of the use of time delay relays hereinafter called TDR Time Delay Relays and the contactor is as one of the learning modules for students in Electrical Power Engineering Laboratory as a supporter of subjects Panel Hubung Bagi PHB. During this understanding possessed by students regarding work TDR system and the contactor is not maximized, leading to students not yet ready to be deployed to the field of industrial world, due to lack of practice in laboratory module. Based on this need to be designed and manufactured a device such as a media module Practice learning about the operation of TDR and contactors. Practice module is structured in the form of learning modules which contain descriptions of matter, about the operation of key system automation Garden Lights series, the system Direct On Line DOL, living alternately Interlock system, Interlock live sequence, Rewind Motor, incitement / motor starting Star- Delta. On this occasion will discuss the use of TDR and Contactors where these 132 ISSN 0216-3241 !JPTK, UNDIKSHA, Vol. 12, No. 2, Juli 2015 131-142 !components are a control circuit used in the system controller incitement star-delta motor starting. Sequentially living system when the push button is pressed ON is a series of contactors K1 and K2 will connect the motor circuit star, was a series of contactors K1 and K3 which will connect the motor circuit into a delta. Operation contactors K2 and K3 work sequentially / turn. If the OFF push button is pressed then all the contactor will be disconnected. Alternately living systems using interlock systems where K2 and K3 should not live together, where K3 will experience a delay time for 5 seconds after K2 work, while the contactors K1 continue to work with the system Direct On Line DOL. K3 contactor operation delay time after K2 disconnected automatically, using components of TDR Time Delay Relays. The result, with the use of TDR in a series of star-delta students better understand the workings of the circuit, can be seen with the increase in the value of student semester 2014/2015 amounted to from the previous semester even 2013/2014, ie from to 96 , 43%. Keywords PHB, Time Delay Relays, Contactors 1. PENDAHULUAN Perangkat Hubung Bagi merupakan suatu perlengkapan untuk mengendalikan, membagi tenaga listrik atau melindungi sirkuit pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box panel, atau lemari. Panel Hubung Bagi PHB adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan, sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkuit akhir kebeban yang berupa beberapa titik lampu dan kotak-kontak keperalatan listrik yang berada dalam bangunan. Kontaktor merupakan komponen dari PHB yaitu sejenis saklar yang bekerja secara magnetik dimana kontak akan bekerja apabila kumparan diberi tegangan. Kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakkan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak beban-beban seperti lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik. Relay yang fungsi dasarnya secara umum adalah sebagai saklar. Begitu pula dengan TDR Time Delay Relay sebagai saklar dimana kontak akan bekerja dipengaruhi oleh waktu yang ditentukan apabila kumparan diberi tegangan. Untuk dapat memanfaatkan TDR Time Delay Relay dan kontaktor secara tepat dibutuhkan pemahaman yang luas tentang bagian-bagian penyusunanya. Selama ini pemahaman teoritis yang dimiliki oleh mahasiswa mengenai kontaktor dan TDR Time Delay Relay terkesan kurang. Berdasarkan permasalahan diatas penulis merasa perlu untuk membuat suatu modul praktek tentang pengoperasian kontaktor dan TDR Time Delay Relay. Bahan ajar ini disusun dalam bentuk modul praktek atau paket pembelajaran yang berisi uraian materi, untuk mendukung penguasaan kompetensi tertentu yang ditulis secara sistematis dan sesuai dengan kajian teori pada mata kuliah PHB. Pembuatan modul praktek pembelajaran ini membahas Pemanfaatan TDR Time Delay Relay dan cara ISSN 0216-3241 133 !Pemanfaatan Relai Tunda Waktu dan Kontraktor.........................Gede Siden Sudaryana kerja kontaktor pada rangkaian Starting Motor star-delta. Yang diharapkan dari modul praktek ini adalah penguasaan keterampilan-keterampilan untuk menunjang pemenuhan kompetensi dalam menggunakan kontaktor dan TDR Time Delay Relay. Dengan adanya alat ini sebagai modul praktek pembelajaran diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dialami khususnya pada mata kuliah Panel Hubung Bagi. Sesuai dengan SAP mata kuliah PHB Panel Hubung Bagi dengan kode PTE-1265 pada Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha dimana dalam mata kuliah ini standar kompetensi yang diharapkan adalah mahasiswa memahami ketentuan umum PHB, macam-macam PHB, komponen yang terpasang pada PHB, lemari hubung bagi, kotak hubung bagi, panel pengatur mesin listrik, panel kontrol, panel pengaturan berurutan, panel pengaturan interlock dan panel pengasutan motor listrik. Pada mata kuliah PHB selain pembelajaran tentang kajian teori/pustaka, juga disertai-praktek. Adapun praktek sesuai dengan Teori diktat PHB yang ditulis oleh Ratnaya diantaranya praktek Rangakaian Otomatisasi Lampu Taman, sistem Direct On Line DOL, sistem Interlock hidup secara bergantian, Interlock hidup berurutan, Putar balik Motor, penghasutan/starting motor Star-Delta. Praktik pada kuliah PHB tersebut diatas detikik beratkan pada sistem kontrol daya berupa beban penerangan lampu dan Mesin Listrik skala besar, sistem kontrol yang dimaksud adalah Panel Kontrol bentuknya dapat berupa box panel, atau lemari perangkat Hubung Bagi dan selanjutnya disebut Panel Hubung Bagi PHB. PHB adalah Panel Hubung Bagi dibedakan sebagai Panel Utama/MDP Main Distribution Panel, Panel Cabang/SDP Sub Distribution Panel, dan Panel Beban/SSDP Sub-sub Distribution Panel, yang semuanya mempunyai fungsi sebagai Penghubung, Pengaman, Pembagi, Pensupplay dan penguntrol. Panel sebagai Penghubung yaitu berfungsi untuk menghubungkan antara satu rangkaian listrik dengan rangkaian listrik lainnya pada suatu operasi kerja dan menghubungkan suplai tenaga listrik dari panel utama sampai ke beban-beban baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. Panel sebagai Pengaman yaitu suatu panel akan bekerja secara otomatis melepas sumber atau suplai tenaga listrik apabila terjadi gangguan pada rangkaian. Pada panel ini yang berfungsi sebagai pengaman listrik adalah MCCB dan MCB. Panel sebagai Pembagi yaitu membagi kelompok beban baik pada instalasi penerangan maupun pada instalasi tenaga, memisahkan atau membagi suplai tenaga listrik berdasarkan jumlah beban dan banyak ruangan yang merupakan pusat beban yang dibagi menjadi beberapa group beban dan juga untuk membagi fasa R, fasa S, fasa T agar mempunyai beban yang seimbang antar fasa. Panel sebagai pensuplai yaitu mensuplai tenaga listrik dari sumber ke beban, 134 ISSN 0216-3241 !JPTK, UNDIKSHA, Vol. 12, No. 2, Juli 2015 131-142 !dan mendistribusikan tenaga listrik dari panel utama, panel cabang sampai ke pusat beban baik untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga. Panel sebagai Pengontrol merupakan fungsi paling utama, karena dari panel tersebut masing-masing rangkaian beban dapat dikontrol sehingga seluruh beban pada bangunan baik instalasi penerangan maupun instalasi tenaga dapat dikontrol dari satu tempat. Panel-panel/sub panel diatas terdiri dari beberapa komponen yang saling bekerja sama. Adapun komponen-komponen utama yang dibahas dalam kajian pustaka ini adalah MCB, Relai, Magnet Contactor MC, dan saklar tombol tekan. MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis bimetal dan relai elektromagnetik. Pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. MCB dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah satu fasanya. MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untuk pengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus. MCCB merupakan salah satu alat pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pengaman dan sebagai alat untuk penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman, maka MCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung singkat dan arus beban lebih. Pada jenis tertentu, pengaman ini mempunyai kemampuan pemutusan yang lebih besar dari MCB. Relay adalah Saklar Switch yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical Elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet Coil dan Mekanikal seperangkat Kontak Saklar/Switch. Relai menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil low power dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relai yang menggunakan Elektromagnet 5Volt 50 mA mampu menggerakan Armature Relai yang berfungsi sebagai saklarnya untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Karena Relai merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relai. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Istilah Pole and Throw. Pole yaitu banyaknya kontak Contact yang dimiliki oleh sebuah relai, sedang Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak Contact. Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relai, maka relai dapat digolongkan menjadi A Single Pole Single Throw SPST relai golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar ISSN 0216-3241 135 !Pemanfaatan Relai Tunda Waktu dan Kontraktor.........................Gede Siden Sudaryana dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil. B Single Pole Double Throw SPDT adalah relai yang memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil. C Double Pole Single Throw DPST yaitu Relai yang memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 terminal yang terdiri dari 2 pasang terminal saklar, sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relai DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil. D Double Pole Double Throw DPDT relai golongan ini memiliki terminal sebanyak 8, diantaranya 6 terminal yang merupakan 2 pasang Relai SPDT yang dikendalikan oleh 1 single Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Magnetic Contactor MC adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/ kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relai dengan kapasitas arus yang lebih besar. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama main contact dan kontak bantu auxiliary contact. Untuk menghubungkan kontak adalah dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya. Fungsi dari Kontak utama tendiri dari kontak tiga NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utamanya mempunyai luas bidang kontak lebih luas dan tebal sedang kontak bantu lebih kecil dan tipis. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama untuk aliran 3 fasa, misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya, sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus kontrol dan sinyal yang diperlukan untuk rangkaian utama. Kontak Normally Open = NO berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukan kontak membuka, bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedang kontak Normally Close = NC, berarti saat kontaktor nomal/belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Saklar tombol tekan Push button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian-bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain. Prinsip kerja Push Button yaitu a Tipe Normally Open NO Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali membuka saat dilepas. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak dan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir ON. b Tipe Normally Close NC Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali menutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus OFF. c Tipe NC dan NO Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal , sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, sebaliknya bila tombol ditekan maka kontak NC akan membuka dan kontak NO akan menutup. 136 ISSN 0216-3241 !JPTK, UNDIKSHA, Vol. 12, No. 2, Juli 2015 131-142 !2. METODE PENELITIAN Adapun Metode yang digunakan adalah studi dokumen dari beberapa dokumen yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang terkait dengan aplikasi atau penggunaan relai, studi beberapa tugas akhir mahasiswa yang terkait dengan penggunaan relai, dan studi kepustakaan dari beberapa buku yang mengulas tentang PHB. Perencanaan dan pembuatan modul praktek ini adalah bersifat praktis, yaitu membahas dan merencanakan pada pembuatan alat/modul praktek secara nyata yaitu melakukan pendekatan dengan cara membuat prototype, sistem dan model miniaturnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperkenalkan konsep - konsep yang dapat dimengerti dan dapat diterapkan pada tiap tahapan sistem yang lebih besar dan kompleks, baik dari segi perangkat mekanik maupun perangkat elektroniknya. Perancangan modul PHB ini dimulai dengan merancang modul di atas kertas. Komponen yang digunakan disesuaikan dengan aplikasi dan perletakan komponen agar memberikan hasil sesuai harapan, kemudian membuat rancangan modul Praktek PHB untuk pengoperasian starting motor Star-delta. Untuk dapat lebih jelasnya gambar rangkaiannya adalah sebagai berikut. Gambar 1 Rangkaian utama atau wiring diagram Startting Motor Star-delta ISSN 0216-3241 137 !Pemanfaatan Relai Tunda Waktu dan Kontraktor.........................Gede Siden Sudaryana Gambar 2 Rangkaian Kontrol Startting Motor Star-delta 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang bisa diperoleh dengan adanya pembuatan Modul Praktek ini adalah mahasiswa dapat melihat secara langsung sistem kerja rangkaian, sehingga lebih mudah memahami dan mengerti cara kerja rangkaian. Hal ini dilihat dari nilai prestasi mahasiwa yang meningkat 1 tahun kedepan meningkat sebesar 13,82. Dimana pada semester genap 2013/2014 adalah 82,61 % dan semester genap 2014/2015 sebesar 96,43 %. Pemahaman tentang PHB, rangkaian utama, rangkaian kontrol, wiring diagram, prinsip kerja dan cara kerja rangkaian maupun prinsip kerja komponen sudah didapatkan pada kajian teori/perkuliahan PHB misalnya, Rangakaian Otomatisasi Lampu Taman, sistem Direct On Line DOL, sistem Interlock hidup secara bergantian, Interlock hidup berurutan, Putar balik Motor, penghasutan/starting motor Star-Delta. Berbekal dengan teori dan kajian pustaka yang didapatkan pada mata kuliah PHB, pada kesempatan ini akan dibahas tentang pemanfaatan TDR Time Delay Relay dan Kontaktor sebagai komponen kontrol pada modul praktek Penghasutan starting mesin/motor Star Delta. Penghasutan motor star-delta artinya rangkaian motor dihubungkan secara Star pada saat starting, dan dihubungkan delta pada saat running dengan tujuan untuk mengurangi arus start yang masuk ke motor. Pemilihan TDR Time Delay Relay yang tepat adalah dengan pemanfaatan Relai Omron H3CR-A8 digunakan sebagai kompenen kontrol pada penghasutan starting motor dimana, waktu yang diperlukan untuk perpindahan dari star ke delta yang tergantung dari beban motor, dimana semakin besar beban motor maka diperlukan waktu tunda delay yang lama untuk merubah rangkaian dari star ke delta, begitu sebaliknya. Omron H3CR Sebagai TDR Time Delay Relay banyak digunakan 138 ISSN 0216-3241 !JPTK, UNDIKSHA, Vol. 12, No. 2, Juli 2015 131-142 !dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan MC Magnetic Contactor, Thermal Over Load Relay, dan lain-lain. Fungsi dari TDR Time Delay Relay ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari kontaktor, dimana bagian input biasanya dinyatakan sebagai kumparan coil dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC. Kontak NO dan NC akan bekerja ketika timer diberi ketetapan waktu. Ketetapan waktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada Relay timer H3CR itu sendiri. Misalnya ketika kita telah menetapkan 5 detik, maka kontak NO dan NC akan bekerja 5 detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. Pengaturan waktu yang dapat di-setting sesuai dengan keinginan, dimana rentangnya dari detik terkecil sampai puluhan jam x10 jam terbesar yang menjadikan realy ini banyak dipergunakan pada bermacam-macam aplikasi. Relai Omron H3CR-A8, yang memiliki 8 pin atau kaki , 2 pin diantaranya merupakan input ke koil yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain adalah out put switch yang berpasangan secara NO dan NC. Dimana kaki tengah adalah 1 dan 8, kaki-kaki lainya 1-4 dan 8-5 terhubung secara NC. Sedangkan yang terhubung secara NO adalah kaki 1-3 dan 8-6. Selengkapnya hubungan 8 pin yang dimaksud dapat diperhatikan pada gambar di bawah. Prinsip kerja komponen dimana kaki-kaki pada relay ini terhubung NC maupun NO tergantung dari pengoperasian /mode relay tersebut baik digunakan sebagai time delay, timer bergantian/berurutan fliker atau switch ON one shot. Untuk keterangan gambar relai Omron H3CR-A8 dapat dijelaskan sebagai berikut 1Skala penunjukan relai timer, 2Pengaturan skala pewaktuan bisa detik, detik, jam, dan 10xjam, 3Pengaturan skala angka bisa 0-3, 0-12, dan 0-30, 4Pengaturan Gambar 3 Wiring diagram Relay Omron H3CR-A8 ISSN 0216-3241 139 !Pemanfaatan Relai Tunda Waktu dan Kontraktor.........................Gede Siden Sudaryana mode timer bisa A, B2, E, dan J, 5Lampu power timer saat mendapatkan catuan DC atau AC, 6Lampu penunjukan timer saat penghitungan mundur habis. Pemilihan Pengoperasian mode pada relay omron H3CR-A8 dapat dilakukan dengan cara memutar menggunakan obeng . Timer tersebut memiliki 4 mode A, B2, E, dan J. Masing-masing mode memiliki fungsi sendiri, yaitu 1 Mode A adalah On Delay, misal timer diset selama 5 detik, ketika arus listrik mengalir ke koil timer dan relay mulai menghitung selama 5 detik, pada saat itu output berupa kontak NO akan bekerja menutup. Kondisi relay difungsikan sebagai “ON Delay”, artinya menunggu selama 5 detik untuk menutup kontak NO sehingga arus mengalir ke beban. 2 Mode B2 adalah Off Delay, Mode ini bila diset waktu 5 detik, ketika koil Timer diberi tegangan, seketika itu kontak NO menutup, maka arus dapat mengalir kebeban. Sampai 5 detik kemudian kembali kontak NO membuka. Kondisi ini adalah “OFF Delay, sehingga arus terputus ke rangakaian. artinya menunggu 5 detik untuk membuka kontak NO. 3 Mode E adalah Interval bergatian, missal mode ini diset waktunya selama 5 detik maka ketika timer bertegangan maka kontak NO akan menutup selama 5 detik, kemudian 5 etik berikutnya Kontak NO akan terbuka. 5 detik berikutnya kembali kontak NO menutup. Begitu setrusnya dengan interval waktu selama 5 detik. 4 Mode J One Shot Output diset selama 5 detik, ketika koil timer bertegangan, maka selang waktu 5 detik kita menunggu kontak NO untuk menutup. Kontak NO akan menutup selama 1 detik dan setelah itu kontak NO kembali terbuka, artinya picuan hanya diberikan sekali saja selama 1detik , dengan delay/tunggu selama 5 detik. Rangkaian starting motor star-delta terdiri dari rangkaian control, rangkaian utama atau wiring diagram. Mengontrol berarti mengendalikan atau mengatur, jadi ketika kita bicara tentang kontrol motor atau mesin, kita membahas mengenai pengendalian dan pengaturan fungsi dari motor atau mesin tersebut yang melakukan beberapa fungsi misalnya seperti starting, pengatur kecepatan, sistem proteksi, putar balik dan stoping. Rangkaian inilah yang akan mengontrol dapa rangkaian utama. Dengan menghidupkan terlebih dahulu MCB 3 fasa, Gambar 4 Indikator dan konstruksi Relay Omron H3CR-A8 140 ISSN 0216-3241 !JPTK, UNDIKSHA, Vol. 12, No. 2, Juli 2015 131-142 !dimana saat MC K1 bekerja mendapat tegangan dari rangkaian control, menyebabkan arus mengalir dari sumber tegangan 3 fase R, S, dan T melewati MCB 3 fase menuju kontak utama MC K1 yaitu kontak NO 1-2, 3-4, dan 5-6, melewati bimetal TOR1 dan mengalir ke motor, terminal motor U1,V1,W1. Pada saat bersamaan MC K2 mendapat supply tegangan menyebabkan MC K2 berkerja menghubungkan terminal motor V2, W2, U2 terkople menjadi rangkaian star. Beberapa saat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan delay waktu yang ditentukan time delay akan memutuskan arus menuju MC K2 dan menguhubungkan MC K3 meyebabkan, kontak MC K2 terbuka memutuskan rangkaian Start dan MC K3 bekerja menutup kontak utamanya menghubungkan terminal motor V2, U2, W2 dengan sumber R, S, T, sehingga motor bekerja sebagai rangkaian delta. running. Sedangkan untuk rangkaian kontrol, Rangkaian ini bertujuan mengontrol MC Magnet Contactor pada rangkaian utama yang terdiri dari 3 buah MC K1, K2, K3, dimana pada saat K1 dan K2 bekerja maka rangkaian motor terhubung bintang, sedangkan bila K1 dan K3 bekerja maka motor terhubug bintang. Menghubungkan MCB 1 fasa dengan sumber tegangan terlebih dahulu, kemudian menekan sesaat push button ON1 yang menyebabkan arus mengalir dari sumber tegangan F melalui MCB 1 fase, push button stop, push button ON1, TOR 1, menuju koil pada MC K1 sehingga bertegangan dan bekerja. Bekerjanya MC K1 menyebabkan kontak-kontak NO baik pada kontak utama dan kontak bantu terhubung berubah menjadi NC. Kontak bantu pada K1 13-14 yang awalnya terbuka akan tertutup, sehingga arus akan tetap mengalir menuju K1, walaupun push button ON1 telah selesai ditekan. Berlaku juga pada kontak bantu K1 23-24 akan tertutup dan menghidupkan lampu L1 yang menandakan bahwa K1 bekerja. Pada saat bersamaan arus juga mengalir menuju TDR Time Delay Relay dan bekerja mulai mengitung mundur dimana kontak timer 1-4 pada kondisi NC menyebabkan arus mengalir menuju kontak bantu NC pada K3 21-22, dan menyebabkan MC K2 bertegangan dan bekerja. Bekerjanya MC K2 menyebabkan kontak utama dan bantu berubah kondisi yang awalnya terbuka menjadi tertutup begitu juga sebaliknya. Kontak bantu K2 23-24 akan tertutup dan arus mengalir menuju lampu indikator L2 dan menyala menandakan bahwa K2 bekerja. Kontak bantu K2 21-22 akan terbuka untuk memastikan MC K3 tidak dapat bekerja, saat ini motor akan terhubung bintang star selama penghitungan mundur dari TDR Time Delay Relay. ISSN 0216-3241 141 !Pemanfaatan Relai Tunda Waktu dan Kontraktor.........................Gede Siden Sudaryana Ketika perhitungan mundur selesai sesuai setting waktu yang diinginkan, dimana kontak timer 1-4 pada kondisi NC berubah menjadi NO, dan menutup kontak relai 1-3 menyebabkan aliran arus menuju MC K2 terputus. Terputusnya MC K2 menyebabkan terputusnya kontak bantu K2 23-24 sehingga lampu L2 padam. Selanjutnya arus mengalir menuju MC K3 melalui NC pada K2 dan TOR, menyebabkan MC K3 bekerja, begitu juga kontak bantu K3 23-24 terhubung menghidupkan lampu L3. Sehingga rangkaian pada saat ini akan menghubungkan motor menjadi delta. Penambahan kontak-kontak NC pada K2 dan K3 yang saling bertautan pada masing masing kontaktornya dimana arus listrik akan mengalir terlebih dahulu pada NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara bersamaan. Proteksi oleh TOR Thermal Over load Relai bekerja bila pada rangkaian utama terjadi ganggguan arus lebih pada beban motor, elemen bimetal TOR1 akan melengkung dan membuat kontak NC 95-96 terbuka menjadi NO dan kontak NO 97-98 tertutup menjadi NC. Kontak TOR1 95-96 yang terbuka akan memutus suplai arus MC K1, kontak utama dan kontak bantu K1 kembali kekeadaan normal sehingga lampu indikator L1 dan motor akan OFF karena tidak mendapatkan suplai arus. Kontak TOR1 97-98 yang tertutup akan membuat arus mengalir menuju lampu indikator H1 dan membuat lampu indikator tersebut bekerja. Dari penjelasan diatas berhubungan dengan komponen yang digunakan dan jumlah komponen pada rancangan pembutan modul ini termasuk alat dan bahan yang digunakan yaitu 1 buah MCB 1 Fase, 1 buah MCB 3 fase, 3 buah Magnet Kontaktor, 1 buah Push Button Off, 1 buah Push Button On, 3 buah Thermal Overload Relai, 1 buah Relai H3CR-A8, 1 buah Motor 3 fase, 1 buah Multi Meter, 3 buah Lampu Indikator, Tang Kombinasi, Test Pen, Obeng + dan -,Cutter, Kabel jumper secukupnya. 4. SIMPULAN Dengan adanya modul ini mahasiswa dapat dengan jelas melihat dan mengamati kerja rangkaian relai Omron H3CR pada rangakain Star-Delta adalah sebagai TDR Time Delay Relay yaitu menunda waktu rangkaian starting menjadi rangkaian running pada penghasutan motor listrik 3-phase, dimana TDR berfungsi menunda waktu sesuai dengan setting waktu yang ditentukan, ini terlihat pada pengujian Modul Praktek dimana K1 dan K2 bekerja menghubungkan bintang pada saat starting, kemudian akan menghubungkan delta pada saat running dengan bekerjanya K3. Hasil pengamatan mahasiswa dan pengertian yang bertambah menyebabkan perolehan nilai kelulusan mahasiswa 142 ISSN 0216-3241 !JPTK, UNDIKSHA, Vol. 12, No. 2, Juli 2015 131-142 !meningkat 13,82 %. dari sebelumnya pada semester genap 2013/2014 hanya 82,61% kemudian meningkat menjadi 96,43% pada semester genap 2014/2015. DAFTAR PUSTAKA Omron Industrial Automation Products 2014. Manual book Solid-state Multi-functional Timers H3CR-A. OMRON Corporation 2007 – 2015. P. Van. Harten, Ir. E Setiawan 1995. Instalasi Listrik Arus Kuat 3. Binacipta, Bandung. Ratnaya, I Gede. 2005. Diktat Mata Kuliah Panel Hubung Bagi PHB Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Ganesha. Sumahendra, Wayan 2010 Tugas Akhir Simulasi Pembelajaran Panel Hubung Bagi Menggunakan Rangkaian Kontaktor dan Relay Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Ganesha. Dickson Kho in Komponen Elektronika 2015 pengertian-relay-fungsi-relay. Teknik Elektronika Manejemen Produksi dan statistika. Rekayasa Listrik in Kontaktor ... Panel Hubung Bagi PHB adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan, sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkuit akhir kebeban yang berupa beberapa titik lampu dan kotak-kontak keperalatan listrik yang berada dalam bangunan [1]. ...Reza Fardiyan As'adAnggara Trisna NugrahaPanel Hubung Bagi PHB adalah peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari PLN dan selanjutnya mendistribusikan, sekaligus mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau langsung melalui sirkuit akhir kebeban. Salah satu permasalahan permasalahan pada Panel Hubung Bagi PHB adalah terjadinya perubahan tegangan yang fluktuatif serta gangguan yang ditimbulkan akibat pengembunan karena nilai kelembapan yang tinggi. Berdasarkan penelitian terdahulu, solusi untuk meminimalisir permasalah tersebut adalah dengan adanya pengoptimalan suhu dan kelembapan pada Panel Hubung Bagi PHB. Sehingga pada penelitian ini meneliti tentang pengaruh kontrol fan dan heater terhadap suhu dan kelembapan Panel Hubung Bagi PHB. Berdasarkan dari hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor yang digunakan memiliki rata-rata eror persentase pembacaan yang relatif kecil yaitu sensor MLX90614 adalah 3,22%; dan sensor SHT20 untuk pembacaan suhu ruang dan kelembapan secara berurutan adalah 2,30% dan 1,59%. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa alat pengstabil suhu dan kelembapan Panel Hubung Bagi PHB yang dikembangkan mampu mengontrol suhu awal untuk mencapai set point dengan rentang waktu rata-rata selama 6 menit 04 detik. Alat tersebut juga dapat menurunkan kelembapan dari nilai setpoint high pada 90%RH menjadi setpoint low pada 50%RH dengan rentang waktu relatif cepat yaitu selama 5 menit. Idad SyaefulKernel Storage Bin KSB merupakan tangki penyimpan sementara kernel produksi di Stasiun Nut and Kernel yang terletak di atas. Proses pengiriman kernel produksi menuju KSB menggunakan konveyor Dry Kernel Distributing dan konveyor Cross Dry Kernel. Persoalan yang sering terjadi adalah kernel pada KSB mengalami penuh dan terjadi penumpukan kernel pada konveyor. Penyebab hal ini, karena operator tidak mengetahui kondisi kernel pada tanki KSB yang sudah terisi penuh, serta kernel berisiko tumpah jatuh ke lantai bagian bawah KSB. Atas dasar ini, perlu dibuat alat indikator di KSB untuk meminimalkan terjadinya penumpukan kernel saat KSB penuh dan mencegah terjadinya kerusakan konveyor, serta memudahkan operator mengontrol pengisian kernel di KSB. Metode penelitian menggunakan observasi langsung dalam mengidentifikasi penyebab masalah dengan metode Root Cause Analysis RCA dengan alat bantu diagram Ishikawa guna memperoleh akar persoalan beserta solusi yang diberikan. Alat indikator dibuat menggunakan sensor limit switch yang terhubung dengan bandul level dan panel indikator. Alat ini mampu bekerja baik dengan penanda visual dalam bentuk lampu indikator, serta penanda audio dalam bentuk suara sirine. Lampu indikator berwarna hijau akan menyala ketika tumpukan kernel di KSB masih dalam kondisi rendah low, dan lampu indikator akan berwarna merah, serta sirine menyala ketika tumpukan kernel di KSB penuh high. Taksiran total jumlah berat rata–rata kernel yang tertampung pada KSB-1 saat kondisi penuh adalah 85,50 ton, sedangkan pada KSB-2 adalah 90,89 ton dan KSB-3 adalah 62,75 ton. Pengujian putaran reverse otomatis motor listrik pada konveyor Dry Kernel Distributing saat KSB nomor-1, 2 dan 3 kondisi penuh memberikan hasil kinerja yang baik. Pemasangan alat indikator berbasis visual dan audio memberikan hasil kernel tidak mengalami penumpukan lagi di KSB. Kernel yang tidak menumpuk akan mengurangi kerusakan konveyor Cross Dry Kernel, serta memudahkan operator mengontrol penyimpanan kernel book Solid-state Multi-functional Timers H3CR-A. OMRON CorporationOmron Industrial Automation Products 2014. Manual book Solid-state Multi-functional Timers H3CR-A. OMRON Corporation 2007 Listrik Arus Kuat 3. BinaciptaP VanIr HartenSetiawanP. Van. Harten, Ir. E Setiawan 1995. Instalasi Listrik Arus Kuat 3. Binacipta, 2015 pengertianrelay-fungsi-relayDickson Kho In KomponenElektronikahttpDickson Kho in Komponen Elektronika 2015 pengertianrelay-fungsi-relay. Teknik Elektronika Manejemen Produksi dan Mata Kuliah Panel Hubung Bagi PHB Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan GaneshaI RatnayaGedeRatnaya, I Gede. 2005. Diktat Mata Kuliah Panel Hubung Bagi PHB Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Akhir Simulasi Pembelajaran Panel Hubung Bagi Menggunakan Rangkaian Kontaktor dan Relay Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan GaneshaWayan SumahendraSumahendra, Wayan 2010 Tugas Akhir Simulasi Pembelajaran Panel Hubung Bagi Menggunakan Rangkaian Kontaktor dan Relay Jurusan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Ganesha.
Untukhal demikian fungsi relay sendiri ialah sebagai jembatan penghubung antara arus dari baterai langsung ke masa. Penggunaan relay akan memotong alur arus listrik yang melewati rangkaian untuk mencapai beban. Artinya relay akan membuat aliran arus lebih sederhana dan lebih ringkas.
Jakarta Fungsi relay pada listrik bukan hanya sebagai pengendali arus listrik, namun masih banyak yang lainnya. Pengertian relay adalah saklar elektromekanikal yang digunakan untuk membuka dan menutup rangkaian listirk serta menstimulasi listrik kecil menjadi arus yang lebih besar. Pada dasarnya relay digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Elektromagnet yang ada pada relay akan menggerakkan switch. Dengan demikian, arus listrik dengan daya kecil dapat mendistribusikan listrik menuju tegangan yang lebih tinggi. Cara kerja relay adalah dengan mengontrol satu rangkaian listrik dengan membuka dan menutup kontak pada rangkaian dua bagian pokok dari relay, yakni elektromagnet dan mekanikal. Yang dimaksud dengan mekanikal, yakni seperangkat switch atau kontak saklar. Berikut ini penjelasan mengenai fungsi relay, jenis-jenis, dan cara kerjanya pada listrik yang telah dirangkum oleh dari berbagai sumber, Kamis 7/10/2021.Ilustrasi Listrik PLN. Dok PLNFungsi relay yang utama pada rangkaian elektronika adalah sebagai media stimulus untuk mengubah listrik kecil menjadi arus listrik yang lebih besar menggunakan daya elektromagnetisme. Terdapat banyak sekali fungsi relay yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali relay digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pabrik, kebutuhan rumah, dan juga otomotif. Konversi arus listrik ini terjadi ketika input listrik mengaktifkan elektromagnet untuk membentuk atau memutus sirkuit yang ada. Berikut ragam fungsi relay lainnya yang perlu Anda ketahui, diantaranya 1. Pengendali Arus Listrik Kendaraan Mobil serta kendaraan bermotor lain, seperti sepeda motor juga menggunakan relay. Di sini relay digunakan sebagai pengendali arus yang cukup besar, menggunakan arus kecil. Contohnya ketika mobil sedang dinyalakan pasti akan menggunakan kontak starter. Supaya starter dapat diputar, maka diperlukan adanya arus yang besar. 2. Pengontrol Panel Listrik Anda dapat menjumpai relay pada panel listrik. Fungsi relay di sini bermanfaat sebagai kendali atas kontaktor yang mempunyai kapasitas arus listrik yang tergolong besar. 3. Perantara Kontaktor PLC PLC, sebagai kendali utama, pasti tidak dapat langsung mengendalikan kontaktor. Hal tersebut disebabkan karena adanya batas pada kapasitas yang bisa dilalui PLC, sehingga relay menjadi perantaranya. 4. Melindungi Kelistrikan Klakson Perlu Anda pahami, adanya relay klakson di kendaraan bermotor, baik itu pada motor maupun mobil, tidak akan berdampak pada pemakaian aki. Hal ini disebabkan karena agar relay bisa beroperasi, maka harus menggunakan listrik. Manfaat relay pada sebuah klakson bertujuan agar tidak menimbulkan kerusakan pada sebuah kendaraan. 5. Mengontrol Motor AC Salah satu fungsi relay dapat kita temukan pada perangkat AC. Relay AC memiliki fungsi untuk mengontrol motor kompresor, motor kipas dan motor pompa pendingin untuk dapat kita kontrol. 6. Sistem Kontrol Digital Selanjutnya, fungsi relay adalah sebagai sistem kontrol digital. Sistem kontrol digital ini membutuhkan relai untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan sinyal tingkat rendah, sensitivitas sedang, tindakan cepat, dan keandalan switching yang RelayIlustrasi listrik Via istimewaTerdapat banyak sekali jenis relay yang dijual dipasaran, diantarnya seperti relay lampu, relay 4 kaki, relay 5 kaki, relay starter, relay arduino, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun dalam ketetapan international, beberapa jenis relay adalah sebagai berikut 1. Single Pole Double Throw SPDT Relay SPDT juga termasuk dalam jenis-jenis relay, SPDT adalah relay yang mempunyai 5 buah terminal, yang mana 3 buah terminal difungsikan sebagai saklar, sedangkan 2 terminal yang lain sebagai coil. 2. Single Pole Single Throw SPST Relay Terdapat berbagai macam jenis relay, SPST menjadi salah satu diantaranya. Yang dimaksud dengan SPST yaitu relay yang mempunyai 4 buah terminal yang mana 2 buah terminal digunakan sebagai saklar, sedangkan 2 lainnya dipakai untuk coil. 3. Double Pole Double Throw DPDT Relay DPDT adalah relay yang mempunyai 8 buah terminal. 6 buah terminal diantaranya menjadi 3 pasang relay SPDT dan dikontrol menggunakan sebuah coil. Sedangkan 2 buah terminal lainnya berfungsi sebagai coil. 4. Double Pole Single Throw DPST Relay Yang dimaksud dengan DPST yakni jenis relay yang mempunyai 6 buah terminal yang mana 4 buah terminal menjadi 2 pasang saklar, sedangkan 2 terminal yang lain sebagai coil. Jenis relay yang satu ini bisa dijadikan menjadi 2 saklar, di mana keduanya dikendalikan menggunakan sebuah Kerja RelaySebelum memahami cara kerja relay, Anda harus mengetahui terlebih dahulu komponen yang menyusun relay. Komponen tersebut terdiri dari 4, diantaranya yaitu elektromagnetik coil, armature, switch contact point saklar, dan spring. Saklar yang terdapat pada kontak pont sendiri dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni normally close NC dan normally open NO. Yang dimaksud dengan normally close yakni posisi tertutup dalam keadaan awal ketika relay belum diaktifkan. Sedangkan yang dimaksud dengan normally open yaitu posisi terbuka pada keadaan awal saat relay belum diaktifkan. Ketika tegangan listrik mengalir pada sebuah elektromagnetik, maka akan membentuk sebuah medan magnet. Tegangan itulah yang kemudian menjadi sumber daya pada relay. Kemudian medan magnet tersebut menarik armature yang posisinya ada di sisi atasnya. Dengan demikian, dua ujungnya akan saling terhubung dengan posisi NO. Setelah itu, saklar tersebut dapat menyalurkan arus listrik pada posisi yang baru, yaitu NO. Kemudian, saklar tersebut akan tersambung dengan perangkat dari luar yang akan dikendalikan relay, misalnya saja, tegangan listrik dengan daya yang tinggi dan saklar lampu. Ketika daya listrik yang mengalir terputus, menyebabkan medan magnet yang ada di elektromagnetik akan menghilang. Kemudian, saklar akan berada pada posisi awal, yakni NC. Dengan demikian, perangkat yang sedang digunakan akan terputus secara otomatis.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rakitandan fungsi sendratari jaranan Pegon di Desa Bendungan Kecamatan Gondan Kabupaten Tulungagung / oleh Yulis Ekaning Rahayu. Rs 793.3195982 RAH r. Author: Rahayu, Yulis Ekaning. Publisher: Year: 2002. Argumentasi dalam jati diri Jawa Pos / oleh Azizatus Zahro. Rt 499.2210141 ZAH a. Author: Zahro, Azizatus. Publisher: Year: 2000.,
Cara Kerja Relay Omron 8 Kaki Komponen listrik yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, bagi yang lulusan STM listrik pasti suda fasih mengenai prinsip kerja Relay omron 8 kaki, cara kerjanya hampir sama dengan kontraktor yang memanfaatkan koil magnet. Relay bekerja secara elektromagnetik, relay akan bekerja jika di aliri power listrik pada dua titik angka yang diproiritaskan, koil akan menarik sesuai sistem cara kerja relay itu sendiri, dari sinilah relay dapat kita manfaatkan sebagai komponen kontrol bantu dalam instalasi listrik dan panel. Dengan adanya relay omron 8 kaki 220 kita dapat membuat sebuah rangkaian kontrol seperti lampu indikator, kontrol saklar atau auto on listrik pln dari genset, sangat bermanfaat sekali bukan. Relay 8 kaki omron memilik kode angka yang berjumlah pin 8 angka, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 8, masing-masing pin memiliki fungsi berbeda, ada material bantu yang harus kita beli juga, yaitu socket dudukan yang sama-sama memiliki 8 pin angka. Socket Relay Omron Relay Omron 8 pin 220v Gambar diatas adalah penampakan delapan pin angka relay omron 220 dan dari delapan pin tersebut hanya 6 yang dapat kita gunakan secara maksimal, karena 2 pin angka untuk power dari sumber listrik utama. Cara kerja pin relay omron 8 kaki 220v dalam kondisi koil teraliri listrik. Relay elektro magnetik akan dapat menarik koil apabila pin 2 dan 7 disambung dengan listrik 220v, pin angka 2 netral dan pin angka 7 phase. Saat itu juga magnet relay akan membuka pin angka 3 dan 6 yang artinya dalam kondisi NO Normally Open yang artinya kontak terbuka pada saat relay normal atau koil di aliri listrik. Sumber arah NO yang dapat kita gunakan adalah pin angka 1 – 3 dan 8 – 6. Pada saat ini juga kita dapat memanfaatkan kontak bantu NO ini sebagai arus power kontrol lampu, komponen listrik dan alat elektronik lainnya. Pada kondisi Relay ON pin 4 dan 5 akan tertutup total tanpa ada aliran listrik sama sekali. Cara kerja pin relay omron 8 kaki 220v dalam kondisi koil tidak teraliri listrik. Tentunya pin utama 2 dan 7 terputus dan membuat koil relay melepas magnet elektromagnetik, kondisi inilah kontak bantu dapat bekerja dalam kondisi NC Norrmally Close yang artinya kontak terbuka pada saat relay OFF atau koil tidak teraliri listrik. Kontak NC akan terbuka pin angka 4 dan 5, sumber arah aliran arus dapat kita sambungkan pada pin 1 dan 8, angka 1 – 4 dan 8 – 5. Pada saat kondisi ini pin angka 3 dan 6 yang tadinya NO terputus total dari sumber satu arah pin angka 1 dan 8, karena sudah menjadi NO 5 dan 4 Dengan menggunakan relay 8 pin angka 220v kita dapat mengontrol berbagai macam peralatan listrik komponen lisrik sesuai kebutuhan. TeoriDasar PLC Omron. Menguasai satu jenis PLC sudah cukup bisa berkiprah di dunia industri karena dasar seluruh PLC memiliki kesamaan sistem kerja dan bagian-bagiannya. Yang akan diulas disini, kita fokus pada satu jenis PLC yaitu PLC Omron. Karena bila kita bahas semua jenis PLC sekarang akan menyita waktu yang cukup lama untuk bisa Relay Omron merupakan perangkat elektronik yang sering kita temukan penggunaaanya pada kendaraan. Perangkat ini sering dipakai sebagai saklar elektronik baik pada motor ataupun mobil. Fungsi relay Omron adalah untuk mendukung kinerja komponen-komponen kendaraan yang berbasis elektronik. Contohnya seperti AC, stater, lampu, klakson, hingga radio dan alarm. Ketahui lebih banyak mengenai apa itu relay Omron, mulai dari pengertian, fungsi, hingga cara kerjanya pada artikel berikut ini. gambar relay omron Relay Omron adalah komponen elektromagnetik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Relay umumnya digunakan untuk membantu membagi arus listrik yang mengalir pada rangkaian. Berkat relay, arus listrik pada rangkaian dapat terbagi merata pada seluruh komponen kendaraan dan membuat kinerjanya menjadi lebih optimal. Selain berfungsi untuk mengatur pembagian arus listrik. Penggunaan relay Omron juga membantu mencegah kendaraan dari resiko mengalami voltage drop. Voltage drop ini biasanya terjadi akibat adanya perbedaan arus yang signifikan. Efek samping dari tegangan drop adalah dapat berimbas pada kondisi aki dan membuatnya menjadi lebih cepat soak. Cara Kerja Relay Omron cara kerja relay omron Cara kerja relay Omron tidak jauh berbeda dengan tipe relay pada umumnya, yaitu berguna untuk menghasilkan gerakan mekanik ketika mendapatkan aliran arus listrik. Ketika menghasilkan gerakan mekanis, relay akan berada pada dua kondisi, yaitu kondisi rangkaian terbuka atau rangkaian tertutup. Relay Omron akan bekerja pada dua kondisi, yaitu 1. Cara Kerja Relay Omron dalam kondisi Normally Open NO Normally open adalah kondisi ketika saklar berada dalam kondisi rangkaian terbuka, aktif dan mengalirkan arus listrik. Jadi ketika kumparan mendapatkan suplai arus listrik, tuas pada relay akan tertarik dan membuat arus listrik mengalir didalam rangkaian. Pada saat itu, relay berasa dalam kondisi rangkaian terbuka normally open. Lalu ketika arus listrik terputus dari sumbernya, sirkuit akan kembali terbuka dan menghentikan arusnya. 2. Cara Kerja Relay Omron dalam kondisi Normally Close NC Normally close adalah suatu kondisi dimana relay bekerja dalam sistem rangkaian tertutup. Tipe relay NC disinyalir lebih praktis, karena pengguna dapat mengaktifkan relay sesuai dengan keperluan pemakaian. Karakteristik Relay Omron Selain normally close dan normally open, ada juga karakteristik dimana relay Omron dalam kondisi instanenous dan definite time. Instanenous adalah kondisi dimana relay akan dioperasikan dengan rentang waktu kurang dari 0,1 detik. Jadi mode operasinya dilakukan tanpa penundaan terlebih dahulu. Sedangkan untuk definite time, relay akan beroperasi dengan jeda untuk jangka waktu tertentu. Sehingga metode operasinya lebih fleksibel karena dapat di atur oleh pengguna. Cara kerja relay Omron tidak terlepas dari spesifikasi komponen yang terdapat di dalamnya. Komponen-komponen penyusun relay inilah yang membantu alat tersebut untuk melakukan penyeimbangan elektris pada sebuah rangkaian. Adapun komponen-komponen penyusun relay omron adalah Voltase listrik AC Voltase listrik Koil Papan sirkuit Diode Jenis – jenis Relay Omron jenis relay omron Relay Omron terdiri dari beberapa macam tipe dan jenis. Masing-masing memiliki spesifikasi, kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Ada 3 jenis relay omron, diantaranya adalah General Purpose Solid State Relay Simak informasinya berikut, untuk mengetahui jenis-jenis relay omron lebih jelas. 1. General Purpose General purpose merupakan relay tipe paling umum dan paling populer. Relay ini sering diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya yaitu digunakan sebagai panel kontrol dan dipakai sebagai pengalih beban. General purpose memiliki beberapa kelebihan, di antaranya yaitu memiliki multi kutub dengan kapasitas tinggi. Tipe relay general purpose biasa digunakan sebagai relay khusus penggerak motor. Dimana kinerjanya tergantung pada metode kontrol serta kondisi di dalam panel. 2. Solid State Relay Solid state relay merupakan tipe relay yang memakai bahan semikonduktor dengan kualitas tinggi. Karena memakai bahan semikonduktor berkualitas tinggi, maka penggunaannya menjadi fleksibel. Solid state relay berfungsi untuk menangani berbagai macam aplikasi. Salah satunya yaitu digunakan untuk soket pada proses switching, menjalankan arus mekanik pada motor 3 phase dan sebagai kontrol pada alat pemanas. 3. Tipe Terminal Selanjutnya, ada juga jenis relay Omron dengan tipe terminal. Relay dengan tipe terminal memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu dapat digunakan untuk menyederhanakan sambungan kabel sehingga menghemat ruang pada kontrol panel. Cara Mengetahui Kerusakan Pada Relay Omron Relay Omron merupakan komponen elektronika yang memiliki peran penting dalam sistem kelistrikan kendaraan. Apabila komponen ini mengalami masalah, maka akan berpengaruh terhadap kinerja dari kendaraan tersebut. Mendeteksi kerusakan pada relay dapat dilakukan dengan mudah. Caranya yaitu dengan mengetes menggunakan alat yang bernama multitester. Langkah-langkah mengetahui kerusakan relay omron adalah Pertama, tempatkan skala ukur multitester pada posisi untuk mengukur tahanan 1× atau 10×. Kemudian hubungkan kutub NO normally open serta menyambungkannya pada kabel probe dengan dua kaki terminal yang berbeda. Apabila jarum multitester mengalami pergerakan, artinya kutub NO berada dalam kondisi baik. Lakukan hal yang serupa pada kutub NC normally close. Jika kutub NC menunjukkan kondisi yang sebaliknya, berarti relay masih dalam keadaan baik dan tidak rusak. Kesimpulan Relay Omron adalah saklar elektronik yang berfungsi untuk mengatur dan membagi arus listrik pada sebuah rangkaian agar hasilnya seimbang dan sistem kelistrikan bekerja optimal. Relay Omron banyak ditemukan penggunaannya pada kendaraan seperti mobil ataupun motor. Pada kendaraan, relay berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya arus yang mengalir pada rangkaian. Selain berfungsi untuk membantu sistem kelistrikan pada kendaraan agar berfungsi optimal. Pemasangan relay juga dapat membantu menghindari terjadinya voltage drop yang memicu aki cepat soak.
  1. Ηоዴуб ճևгօղխσሧςի
    1. ዊсθсвечθш срашэгл
    2. Щ аτищеኄυ нէሠፊ цիкոλоψያ
    3. Щ цωщил
  2. Λиվ ዡбрጸյаճ сытвዋչու
    1. Е ጂзосвևցቯմ
    2. Звጽхևչи глեκебጮኘ
  3. Есኆχ θ эδиնիցο
    1. Дыχе всቧтвሞፃузω нፁфу ጊици
    2. Хαηуγ з ж
    3. Е զገд δуճωֆէ будраде
  4. Եщуготруρ խ οфеሞоծоλ
SebutkanApa Saja Fungsi Relay Relay Oleh fungsi Diposting pada 24 Februari 2022 24 Februari 2022 Sebutkan Apa Saja Fungsi Relay Relay - adalah komponen elektronik yang memanfaatkan gaya elektromagnetik untuk mengaktifkan atau menonaktifkan kontak sakelar.
Relayomron vixion relay kipas radiator ju pekdya 3653nd di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Best Seller.. Relay omron vixion relay kipas radiator ju pekdya 3653nd di Kamiyaa.
PembuatanWeb SCADA Software untuk Pengendalian Miniatur Rumah Cerdas Berbasis PLC Omron. 2007. Resmana Lim. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. Penerapan Logika Fuzzy pada Sistem Penanganan Dini Kebocoran LPG dengan Antarmuka Web dan SMS Gateway. Manual Book Yamaha Vixion 2009. by Rahman Adi Setiawan.
Untukmotor dengan fitur SSS,Switch Standart Samping semisal Honda Beat, anda bisa menghubungkan Output Relay ke Standart samping, jadi seperti membuat saklar seri..Rangkaian diatas sudah saya coba aplikasikan ke Honda Beat saya Gan.. yang perlu di ingat sensor untuk motor jenis bebek dan lainnya yang di putus adalah jalur kontak alias jalur POSITIF..Sedangkan memutus Relayomron vixion relay kipas radiator jupiter mx rilay seklyu 3343wf di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Relay omron vixion relay kipas radiator jupiter mx rilay seklyu 3343wf di Pataz. .
  • kc9w4cil8p.pages.dev/594
  • kc9w4cil8p.pages.dev/588
  • kc9w4cil8p.pages.dev/459
  • kc9w4cil8p.pages.dev/469
  • kc9w4cil8p.pages.dev/123
  • kc9w4cil8p.pages.dev/861
  • kc9w4cil8p.pages.dev/169
  • kc9w4cil8p.pages.dev/262
  • kc9w4cil8p.pages.dev/414
  • kc9w4cil8p.pages.dev/464
  • kc9w4cil8p.pages.dev/637
  • kc9w4cil8p.pages.dev/288
  • kc9w4cil8p.pages.dev/361
  • kc9w4cil8p.pages.dev/802
  • kc9w4cil8p.pages.dev/500
  • fungsi relay omron pada vixion