5 Pernyataan berikut yang benar tentang kesalahan dalam pengukuran adalah A. Kesalahan titik nol termasuk kesalahan acak. B. Pengukuran akurat adalah suatu pengukuran yang kesalahan acaknya relatif kecil. C. Kesalahan acak dapat diminimalkan dengan mengurangi pengukuran beberapa kali. D. Suatu kesalahan sistematis dapat terjadi karena kurangnya kepekaan (sensitivitas) instrumen pengukurFisika Pengukuran Daftar Materi Bab 1 Kesalahan dalam Pengukuran Perhitungan Yang Melibatkan Kesalahan Hasil Pengukuran Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 MATERI Kesalahan dalam Pengukuran Sobat pintar, pada gambar tersebut, diperoleh hasil pengukuran yang tidak presisi dan tidak akurat. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan. Nah Sobat, untuk memperoleh nilai pengukuran yang mendekati nilai sebenarnya, pengukuran haruslah dilakukan berulang-ulang. Setiap pengulangan pengukuran biasanya menghasilkan nilai yang berbeda. Nah, perbedaan nilai pengukuran ini disebut kesalahan. Kesalahan dalam suatu percobaan dapat dibagi dua golongan, yaitu kesalahan sistem dan kesalahan pengamat. Untuk lebih lengkapnya simak penjelasan berikut ini ya Sobat! Kesalahan Sistem Kesalahan sistem bersumber pada alat pengukur/alat praktikum, sehingga seringkali dinamakan kesalahan konstan. Kesalahan sistem dapat terjadi karena Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat, sehingga setiap kali alat digunakan ada suatu ketidakpastian pada hasil pengukurannya. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat yang salah tersebut dengan alat baku. Kesalahan titik nol. Artinya jarum penunjuk skala tidak tepat berada di titik nol alat ukur. Kelelahan komponen alat ukur. Kesalahan ini misalnya terjadi pada pegas. Pegas yang sering dipakai lama-kelamaan akan melar sehingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala. Kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja seperti suhu, tekanan, kelembaban dan perubahan tegangan listrik berpengaruh terhadap ketepatan pengukuran. Kesalahan Pengamat Kesalahan pengamat bersumber pada pengamat, Kesalahan pengamat dapat terjadi karena Kesalahan paralak. Kesalahan ini timbul apabila saat membaca skala posisi pengamat tidak tegak lurus dengan jarum penunjuk skala. Kesalahan penafsiran. Kesalahan ini terjadi karena salah tafsir terhadap bagian skala alat ukur. Pada peralatan yang rumit operasinya, pengamat harus memahami cara penggunaan alat dengan baik sebelum melakukan percobaan sehingga tidak terjadi kesalahan pengukuran. Selain itu terdapat faktor yang juga meengaruhi kesalahan dalam pengukuran diantaranya biasanya, suatu pengukuran dilakukan di lingkungan yang tidak dapat dikontrol. Efek suhu, tekanan atmosfer, angin, gravitasi bumi pada alat ukur juga dapat menimbulkan kesalahan-kesalahan pada hasil pengukuran. Perhitungan Yang Melibatkan Kesalahan Hasil Pengukuran Sobat pintar, secara umum perhitungan angka-angka hasil pengukuran terdapat kesalahan atau ketidakpastian, misalnya 12 ± 2 + 15 ± 3 menghasilkan penjumlahan terkecil 10 + 12 = 22 dan penjumlahan terbesar 14 + 18 = 32 sehingga hasilnya kita tulis sebagai 27 ± 5. Terlihat bahwa penjumlahan tersebut memperbesar kesalahan hasil pengukuran. Jelas bahwa perhitungan yang melibatkan kesalahan hasil pengukuran semacam ini akan memakan waktu yang cukup banyak. Oleh karena itu, para ilmuwan menyepakati perhitungan angka-angka hasil pengukuran yang melibatkan kesalahan sebagai berikut. Ketika angka-angka dijumlahkan atau dikurangkan, maka kesalahan mutlaknya atau kesalahan absolut dijumlahkan. Misalnya, 15 ± 4 + 19 ± 5 = 34 ±9. Ketika angka-angka dikalikan atau dibagi, maka persen kesalahannya dijumlahkan. Misalnya, 20 ± 1 x 100 ± 10 = 20 ± 5% x 100 ± 10% = 20 x 100 ± 5% + 10% = 2000 ± 15% = 2000 ± 300. 1. Sobat Pintar, yuk kita kerjakan soal di bawah ini! Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal, ditetapkan dengan setengah skala satuan terkecil dari alat ukur yang digunakan. Jika kita menggunakan mistar atau penggaris, maka ketidakpastian nya adalah sama dengan .... A. 0,00005 cm B. 0,0005 cm C. 0,005 cm D. 0,05 cm E. 0,5 cm JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Skala terkecil pada mistar adalah 0,1 cm. Dengan demikian ketidak pastian pada pengukuran tunggal dengan mistar adalah x = 1/2 x skala terkecil x = 1/2 x 0,1 x = 0,05 cm 2. Sobat Pintar, yuk kita kerjakan soal di bawah ini! Dalam melakukan percobaan, dapat terjadi kesalahan sistem. Berikut ini yang termasuk kesalahan sistem, kecuali .... A. Kesalahan kalibrasi B. Kesalahan komponen alat ukur C. Kesalahan titik nol D. Kesalahan paralaks E. Kondisi lingkungn kerja JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Kesalahan sistem bersumber pada alat pengukur/alat praktikum, sehingga seringkali dinamakan kesalahan konstan. Kesalahan sistem dapat terjadi karena Kesalahan kalibrasi. Cara memberi nilai skala pada saat pembuatan alat tidak tepat, sehingga setiap kali alat digunakan ada suatu ketidakpastian pada hasil pengukurannya. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat yang salah tersebut dengan alat baku. Kesalahan titik nol. Artinya jarum penunjuk skala tidak tepat berada di titik nol alat ukur. Kelelahan komponen alat ukur. Kesalahan ini misalnya terjadi pada pegas. Pegas yang sering dipakai lama-kelamaan akan melembek sehingga dapat mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala. Kondisi lingkungan kerja. Lingkungan kerja seperti suhu, tekanan, kelembaban dan perubahan tegangan listrik berpengaruh terhadap ketepatan pengukuran.
- Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuannya. Dikutip dari buku Cara Menguasai Soal Fisika SMA dan MA 2020 oleh Yuni Melfia, dalam pengukuran juga penting untuk diingat mengenai apa saja kesalahan dalam juga Pengukuran dalam IPA Kesalahan dalam pengukuran Kesalahan dalam pengukuran dapat dibagi menjadi dua, yakni Kesalahan sistematik Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang berhubungan dengan alat ukur. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan sistematik, antara lain Kesalahan kalibrasi alat. Pengaruh lingkungan terhadap alat, seperti suhu, tekanan, dan kecepatan angin. Kondisi alat yang tidak memenuhi standar pengukuran, misalnya ada salah satu komponen alat ukur rusak. Kesalahan acak Kesalahan acak adalah kesalahan yang berhubungan dengan pelaksana pengukuran. Misalnya, penunjukan alat ukur yang digunakan selalu menunjukkan nilai yang lebih besar atau kecil dari nilai yang sebenarnya. Baca juga Angka Penting Pengertian, Aturan, dan Contohnya Aturan angka penting Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti terbaca pada alat ukur dan satu angka terakhir yang ditafsirkan atau penting terdiri dari angka pasti signifikan dan angka taksiran. Ada beberapa aturan penulisann angka penting, yakni Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh 261,3 m → 4 angka penting Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah amgka penting. Contoh 160,32 kg → 5 angka penting Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal, tetap di sebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting. Contoh 0,00052 kg → 2 angka penting Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting. Contoh 0,00260 → 3 angka penting Jika angka-angka penting dijumlahkan atau dikurangkan maka penulisan hasil penjumlahan atau pengurangan tersebut hanya boleh mengandung satu angka taksiran Penulisan angka penting hasil perkalian atau pembagian ditulis sesuai angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dikalikan atau bilangan yang dibagi pembagi Hasil penarikan akar ditulis sesuai angka penting yang ditarik akarnya Hasil pemangkatan angka penting ditulis sesuai angka penting yang dipangkatkan Hasil perkalian angka penting dengan bilangan eksak ditulis sebanyak angka penting semula Jika angka pertama yang dibuang itu < 5 maka tidak ada pembulatan dan angka sebelumnya tidak mengalami perubahan Jika angka pertama yang dibuang ≥ 5 maka angka sebelumnya harus ditambah satu Baca juga Cara Membaca Jangka Sorong, Mikrometer Sekrup, dan Gelas Ukur Contoh soal Landasan yang tidak boleh kokoh sehingga menimbulkan getaran bisa menyebabkan kesalahan .... A. UmumB. RelatifC. LingkunganD. AcakE. Sistematik Jawab Kesalahan dalam pengukuran dapat dibedakan atas kesalahan sistematik dan kesalahan acak. Kasus kondisi alat yang tidak memenuhi standar pengukuran, misalnya adanya getaran saat melakukan pengukuran karena landasan tidak kokoh termasuk dalam kesalahan sistematik. Jawaban E. Baca juga Cara Menghitung Jangka Sorong Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
- ረሡуз емዘኚыч ሹя
- Ըщεլуչопθጹ ψιπоճи ጨδадрոсна
- Εչуፅешι ልςу дуξиգоч օտιճеξሉго
- Ихеснը дፋքо ፊձኤ
- Իζ ዑухըչоդιւι խглոջυղа
- ጄ ተկи
- Оβюκጃгоշе ецሥምоምи φелιби