Allah SWT kemudian mengilhamkan kepada Ibu Nabi Musa untuk menghanyutkan bayinya ke sungai Nil. Bayi Musa justru kemudian ditemukan istri Firaun, Asiyah bin Muzahim. Keadaan inilah yang menyelamatkan Musa dari perintah pembunuhan bayi laki-laki di Kerajaan Mesir. Kisah di atas baru salah satu dari perjalanan Nabi Musa As. menghadapi Firaun dan

Berkat doa Nabi Musa dan permohonannya yang diperkenankan oleh Allah, maka dilandakanlah kerajaan Firaun oleh krisis kewangan dan makanan, yang disebabkan mengeringnya sungai Nil sehingga tidak dapat mengairi sawah-sawah dan ladang-ladang disamping serangan hama yang ganas yang telah menghabiskan padi dan gandum yang sudah menguning dan siap

“Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.” “ Ibu Nabi Musa kemudian menghanyutkannya di

Namun, ibu Nabi Musa yang sedang hamil menyembunyikan kehamilannya dan melahirkan Nabi Musa secara rahasia. Ia kemudian meletakkan bayi Nabi Musa dalam keranjang dan melepaskannya ke sungai Nil. Bayi Nabi Musa kemudian ditemukan oleh istri Fir’aun yang sedang mandi di sungai, dan ia mengangkat Nabi Musa menjadi anak angkatnya. 3.

Bersama keberanian yang berasal dari kepercayaan kepada Allah, ibu Nabi Musa tunduk pada kehendak-Nya. Ia meletakkan peti yang berisi bayinya ke dalam Sungai Nil, mengikuti petunjuk Allah. Ia juga meminta kakak Nabi Musa untuk mengawasi perjalanan peti tersebut, agar ia dapat mengetahui takdir anaknya.

Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa, "Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul."

Tulah yang pertama adalah air sungai Nil menjadi darah. Musa melakukannya dengan memukulkan tongkat yang ada di tangannya ke atas air sungai Nil. Maka seluruh sungai Nil menjadi darah dan ikan-ikan di dalamnya mati. Seluruh tanah negeri Mesir menjadi penuh dengan darah oleh karena rembesan sungai Nil tersebut.

Tentang kisah bayi Musa yang dihanyutkan di Sungai Nil dapat kita baca dalam surat Al-Qashash ayat 7-13. “Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; ‘Susuilah dia. Dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya

13. Untuk menyelamatkan Nabi Musa yang masih bayi, maka Ibu Nabi Musa melakukan tindakan berupa …. a. Menghanyutkan Nabi Musa dalam peti ke sungai Nil b. Menyembunyikan Nabi Musa di dalam ruang bawah tanah c. Meminta ayahnya menjaga dengan para penduduk lain d. Mendandani Nabi Musa seperti bayi perempuan. 14. Nabi yang menjadi mertua Nabi

.
  • kc9w4cil8p.pages.dev/964
  • kc9w4cil8p.pages.dev/853
  • kc9w4cil8p.pages.dev/172
  • kc9w4cil8p.pages.dev/570
  • kc9w4cil8p.pages.dev/945
  • kc9w4cil8p.pages.dev/99
  • kc9w4cil8p.pages.dev/118
  • kc9w4cil8p.pages.dev/663
  • kc9w4cil8p.pages.dev/176
  • kc9w4cil8p.pages.dev/283
  • kc9w4cil8p.pages.dev/749
  • kc9w4cil8p.pages.dev/347
  • kc9w4cil8p.pages.dev/491
  • kc9w4cil8p.pages.dev/577
  • kc9w4cil8p.pages.dev/33
  • sungai nil nabi musa