Produk. Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan [1]. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. [2] Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli dalam bentuk barang mentah dan
Uploaded byFredy Setyawan 86% found this document useful 7 votes3K views8 pagesDescriptionPPT PKK Kelas XII K13, KD Metode Perakitan ProdukCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPSX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document86% found this document useful 7 votes3K views8 pagesKD Metode Perakitan ProdukUploaded byFredy Setyawan DescriptionPPT PKK Kelas XII K13, KD Metode Perakitan ProdukFull description
Pertemuan5 Metode Perakitan Produk Barang dan Jasa tanggal 18 Agustus 2020 Perakitan Produk Barang dan Jasa. Pertemuan 6, 25 Agustus 2020 Latihan tugas. Pertemuan 8, Tanggal 8 September 2020 Latihan. Pertemuan 9, tanggal 15 September 2020 Menganalisis Prosedur Pengujian Kesesuaian fungsi produk barang / jasa

Pengertian, Prinsip, dan Macam Metode Perakitan - Banyak sekali jenis barang-barang produksi yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang memproduksi barang jadi, ada juga yang setengah jadi. Untuk barang yang belum menjadi produk akhir, diperlukan suatu proses yang disebut dengan proses perakitan. Pada artikel kali ni akan dibahas mengenai proses perakitan. Pengertian Perakitan produkPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu, atau biasa dikenal dengan istilah assembling. Pekerjaan perakitan dimulai bila suatu benda telah siap untuk dipasang dan akan selesai dirakit apabila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan sebagai proses penggabungan antara bagian yang satu dengan bagian yang Perakitan produkPrinsip perakitan produk dalam suatu proses manufaktur terdiri dari berbagai rangkaian proses. Yaitu, proses pemasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, proses seleksi atau pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan packaging dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Apabila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, proses perakitan merupakan suatu proses yang khusus. Misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur seperti yang disebutkan sebelumnya. Metode Perakitan Produk Dalam suatu jenis proses produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan secara otomatis. Contohnya pada proses pengelasan, penyekrupan, pengikatan, pengelingan dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil dengan bentuk yang standar pada setiap produksi massal dapat anda baca di sini Pengertian dan Ciri Produksi Massal Macam Metode Perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen a. Metode Cascade Metode Cascade merupakan sebuah metode perakitan antar komponen dengan urutan langkah yang runtut. Pada prinsipnya metode cascade banyak digunakan untuk sistem pengabungan komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Metode perakitan cascade banyak digunakan dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku atau biasa disebut dengan tang rivet. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus. b. Metode Keseimbangan Metode keseimbangan dalam kegiatan perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Spot welding merupakan salah satu jenis pengelasan. Biasa dikenal dengan istilah las titik. Proses perakitan produk dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan plat-plat yang tipis. Aplikasi proses penyambungan spot welding ini banyak digunakan di industri otomotif dan kereta api, juga dipakai pada industri pesawat terbang. Industri-industri ini banyak menggunakan bahan baku logam untuk pembuatan body kendaraan dari bahan plat yang tipis. Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini adalah posisi sambungan di beberapa titik sambungan harus dilakukan dengan seimbang. c. Metode Bongkar Pasang Knock down Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan suatu produk. Tujuan penggunaan metode bongkar pasang ini diantaranya Memudahkan dalam mobilitas atau transportasiMemudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalamMemudahkan dalam operasional pekerjaanKonstruksi produk menjadi lebih sederhanaPenggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam proses perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun sekrup screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lubang-lubang tempat baut mur atau sekrup. Pengeboran lubang-lubang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lubang yang tidak tetap lebih besar dari lubang yang tetap. Perakitan unit ACPerakitan Laptop Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat. Selain itu dalam penggantian komponen yang rusak, dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Namun ada juga kekurangannya, yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b. Perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya, karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. Demikianlah pengertian, prinsip, dan jenis-jenis perakitan produk pada industri manufaktur. Semoga bermanfaat.

ProdukKreatif dan Kewirausahaan XII Pertemuan 4Pamong Nyi Ratnasari
Kd 13 Rpp Perakitan Produk Barang Dan Jasa from Metode Perakitan Produk Barang dan Jasa Perakitan produk barang dan jasa merupakan proses yang penting untuk menciptakan produk yang berkualitas. Perakitan produk barang dan jasa juga merupakan proses pembuatan produk yang membutuhkan keterampilan teknis dan estetika. Proses perakitan produk barang dan jasa bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan bisa berfungsi dengan baik. Perakitan produk barang dan jasa biasanya melibatkan sejumlah proses, mulai dari pemilihan bahan baku, pembuatan komponen, perakitan komponen, pengujian produk, dan pengiriman produk. Proses perakitan produk barang dan jasa juga membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi dan dapat berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa metode perakitan produk barang dan jasa 1. Assembling by Hand 1. Assembling by Hand2. Assembling with Automated Machines 3. Assembling with Robotics 4. Assembling with 3-D Printing 5. Assembling with Laser Cutting Metode perakitan manual adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan tangan dan alat manual untuk menyusun produk. Metode ini sering digunakan untuk produk yang memiliki banyak komponen atau komponen yang berukuran kecil. Metode perakitan manual juga dapat digunakan untuk produk yang membutuhkan kualitas tinggi, seperti perangkat elektronik. 2. Assembling with Automated Machines Metode perakitan dengan mesin otomatis adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan mesin yang dapat secara otomatis menyusun dan mengatur produk. Mesin ini dapat memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan. Mesin ini juga dapat diatur untuk melakukan berbagai proses, seperti menyusun, mengukur, dan melakukan pengujian. 3. Assembling with Robotics Metode perakitan dengan robot adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan robot untuk menyusun dan mengatur produk. Robot ini memiliki fleksibilitas yang tinggi dan dapat diatur untuk melakukan berbagai tugas, seperti menyusun, mengukur, dan melakukan pengujian. Robot juga dapat digunakan untuk memproses bahan baku dan membuat produk berukuran kecil. 4. Assembling with 3-D Printing Metode perakitan dengan pencetakan 3-D adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan teknologi pencetakan 3-D untuk menciptakan produk. Teknologi ini memberikan fleksibilitas yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk membuat produk berukuran kecil atau kompleks dengan presisi tinggi. Metode ini juga memungkinkan produk untuk dicetak secara langsung dan diassembli dengan cepat. 5. Assembling with Laser Cutting Metode perakitan dengan pemotongan laser adalah metode perakitan produk barang dan jasa yang menggunakan teknologi pemotongan laser untuk membuat produk. Teknologi ini memungkinkan produk dapat dibuat dengan presisi tinggi dan dengan cepat. Metode ini juga memungkinkan produk untuk dibentuk dengan mudah dan diassembli dengan cepat. Kesimpulan Dari semua metode perakitan produk barang dan jasa, dapat disimpulkan bahwa setiap metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Setiap metode memiliki manfaat dan tantangan tersendiri untuk membuat produk yang berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk memilih metode yang tepat untuk memproduksi produk yang berkualitas. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti bahan baku, komponen, dan produk yang akan disusun, perusahaan dapat memilih metode yang tepat untuk memproduksi produk yang berkualitas.
MetodePerakitan Barang dan Jasa. 1. Pengertian & Prinsip Perakitan. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian
A. Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Perakitan Produk Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, diantaranya Metode Perakitan yang Dapat Ditukar-tukar Pada metode ini, bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karna bagian tersebut dibuat suatu pabrik secara massal dan sudah di standarkan, baikan menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Perakitan dengan Pemilihan Pada metode ini, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. Perakitan secara Individual Pada metode ini, pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaannya harus berurutan bergantung bagian yang sebelumnya. C. Jenis-jenis Perakitan Ada beberapa macam jenis perakitan yang bergantung dari produknya, yaitu sebagai berikut Perakitan Manual, yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya dengan satu perakitan produk seri, adalah jika perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. D. Pengelompokkan Alat dan Bahan Pengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu Peralatan yang digunakan secara yang sekali pakai langsung yang hanya beberapa kali pakai lalu yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. E. Bahan Produksi Bahan produksi dikelompokkan, yaitu Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. Utama dan Bahan Pendukung Bahan baku Bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat. Adapun kriteria dari bahan baku, meliputi Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Penolong Bahan penolong merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan. Kriteria bahan penolong meliputi segi Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai. G. Alat Bantu Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. H. Standar Alat dan Bahan yang Digunakan seorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan baik. Menerapkan Metode Perakitan Produk Barang/Jasa KD Metoda Perakitan Produk Barang/Jasa
JualInstalasi Perakitan dan Pemasangan Solar Cell Speed Boot dari UMKM CV ABADI, transaksi aman, mudah dan cepat. Jasa Konsultan & Penilaian ; Barang Elektronik, Komputer & Periferal ; Bahan Kimia ; Alat & Jasa Kesehatan-Keselamatan ; Produk yang ada d toko kami adalah kwalitas yang terbaik.
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional, sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan sampai de􀀤gan proses Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingga pekerja dapat dengan mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas Jenis-jenis perakitanBerikut akan dijelaskan dua macam jenis perakitan yang sudah sering Perakitan manualPerakitan manual adalah perakitan yang sebagian prosesnya dilakukan atau dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa adanya alat bantu yang spesifik atau Perakitan otomatisPerakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan menggunakan sistem otomatis, seperti automasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih spesifik atau jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang dilakukan perakitan, sebagai berikut 1 Produk tunggalJenis perakitan produk tunggal, yaitu jenis produk perakitan di mana perakitan produk hanya satu janis Produk seriJenis perakitan produk seri, yaitu jenis produk perakitan yang dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan perakitanBerikut faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan Jenis bahan yang akan mengalami perakitanPada setiap jenis bahan terdapat sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan pada jenis bahan terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifatnya. Hal ini dikarenakan, sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap metode pemilihan Kekuatan yang dibutuhkanAdanya pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi, sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu pada saat merencanakan konstruksi produk yang akan diproduksi. Hal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan kegunaan konstruksi dan atas dasar ini, maka dapat dipilih metode produksi yang akan dipakai, yaitu metode penyambungan dalam perakitan. c. Pemilihan metode penyambunganPemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Karena setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan Penggunaan alat bantu perakitanAlat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruki terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif ToleransiAdanya toleransi yang digunakan dalam perakitan dapat dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk bagian-bagian ini dikenal dengan istilah interchange ability sifat mampu tukar. f. Bentuk atau tampilanBentuk atau tampilan dari suatu produk sangat memengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Bentuk atau tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dengan penggunaan konstruksi di ErgonomisErgonomis dalam perakitan adalah kesesuaian antara produk dengan kenyamanan pemakai end user, artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, qan FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini juga akan memberikan tampilan terhadap nilai jual Metode-metode yang digunakan dalam perakitanBerikut penjelasan metode-metode dalam perakitan. a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukarDalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandardisasi, baik menurut ISO International Organization far Standardization, DIN Deutsche lndustrie Norm, JIS Japan Industrial Standard, dan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi, yaitu harga komponen tersebut yang relatif Metode perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan ukuran. c. Metode perakitan secara individualPerakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang lain atau pasangan satu dengan pasangan yang dikarenakan dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang Keseimbangan lini line balancingKeseimbangan lini atau line balancing merupakan penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun­stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut tidak memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari line balancing ini adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Sedangkan tujuan pokok dari penyeimbang lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lini adalah suatu usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam proses produksi. Hal ini perlu juga adanya pertimbangan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing-masing stasiun kerja. Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap bagian kerja. Apabila tidak dilakukan keseimbangan seperti ini, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa unit kerja. Di mana unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak penjelasan mengenai prinsip dasar keseimbangan lini, prosedur keseimbangan lini, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseimbangan lini. a. Prinsip dasar keseimbangan lini line balancingPerencanaan produksi memegang peranan yang penting dalam perusahaan yang mempunyai tipe produksi massal, terutama dalam pengaturan dan perencanaan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Pengaturan dan perancangan yang tidak tepat akan mengakibatkan stasiun kerja di lintasan perakitan tersebut mempunyai kecepatan produksi yang berbeda-beda. b. Prosedur keseimbangan lini line balancingProsedur line balancing bertujuan untuk meminimalkan harga balance day dari lintasan untuk nilai waktu siklus yang telah ditetapkan. Jumlah ini diharapkan mampu meminimalkan jumlah stasiun kerja. Prosedur dasar yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan elemen-elemen aktivitas pada setiap stasiun kerja sampai jumlahnya mendekati sama, tetapi tidak melebihi harga waktu siklus. c. Langkah pemecahan masalah line balancingTerdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing menurut Gaspersz. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya, sebagai tugas-tugas individual atau aktivitas yang sedang waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap procedence constraints, jika adanya kaitan dengan setiap tugas output dari assembly line yang waktu total yang tersedia untuk memproduksi cycle time yang dibutuhkan, seperti waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu batas waktu yang sudah diizinkan.Memberikan tugas-tugas kepada pekerja atau jumlah minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang efektivitas dan efisiensi dari terobosan-terobosan untuk memperbaiki proses terus-menerus continous process improvement.d. Hubungan precedence dalam line balancingHubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut precedence diagram atau diagram pendahuluan.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan barang dan jasa : 1. Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen.
1. 1. pengertian metode perakitan produk/jasaPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara Pengelompokkan Alat dan BahanPengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu1. Peralatan yang digunakan secara Peralatan yang sekali pakai langsung Peralatan yang hanya beberapa kali pakai lalu Peralatan yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya 1. Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap Peralatan pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak Bahan Utama dan Bahan PendukungBahan utama/bakuBahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut 1. Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang Bahan baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang kriteria dari bahan baku, meliputi 1. Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat Penggunaan memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Bahan PendukungBahan pendukung merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang bahan pendukung meliputi segi 1. Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan Penggunaan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang Alat Bantua. Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap Peralatan pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak Standar Alat dan Bahan Yang Digunakkanseorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan umum standar dalam perusahaan akan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni1.Standar Teknis Technical Standard.Merupakan standar yang secara teknis harus dipenuhi di dalam pelaksanaan produksi perusahaan yang bersangkutan. Apabila standar ini tidak diikuti atau tidak dipatuhi maka pelaksanaan proses produksi dapat terganggu atau bahkan terhenti sama sekali. Ada pun beberapa contoh dari standar teknis antara lain1. Standar bahan baku2. Standar waktu proses3. Standar penggunaan peralatan produksi4. Standar bentuk dan ukuran5. Standar manajerial Managerial Standard.Merupakan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen perusahaan yang bersangkutan dalam rangka operasi perusahaan, termasuk operasi produksi. kebanyakan standar manajerial akan meliputi bidang-bidang administrasi. Sebagai contoh 1. Standar harga 2. Standar gaji dan upah 3. Standar penilaian 4. Standar jenjang kepangkatan dan jabatan

Namun sangat jarang perusahaan menggunakan metode tersebut karena biaya tetap tidak akan muncul nantinya. Cara Menghitung Biaya Produksi . Setelah mengetahui berbagai jenis biaya produksi, di bawah ini dijelaskan cara menghitung biaya produksi sehingga Anda bisa menetapkan harga jual suatu produk. Tentukan Penggunaan Teori Biaya Produksi

Mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Pada prinsipnya produksi massal dapat dikatakan berhasil apabila produk yang dihasilkan dapat dijual dan kemudian menghasilkan laba. Namun dalam pelaksanaannya, perlu diterapkan metode perakitan dengan tujuan meminimalisasi atau mengurangi terjadinya kerugian atau kesalahan. Di mana melakukan perakitan sebelum dilakukan proses produksi massal sangatlah penting. Tidak hanya itu, dalam melakukan proses produksi massal juga dibutuhkan pemahaman terkait cara dan langkah-langkah dalam pelaksanaannya. Bagaimanakah proses perakitan produksi massal? Untuk memahami secara lebih jelas tentang metode perakitan produk, maka simaklah materi berikut dengan saksama! Perakitan Produksi Barang/Jasa Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pada umumnya, perakitan dalam proses produksi barang/jasa terdiri dari semua bagian-bagian komponen yang menjadi suatu produk, yaitu proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan antara hasil perakitan yang baik dengan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus apabila dibandingkan dengan proses penyusunan yang lain karena proses perakitan bisa meliputi berbagai proses yang ada di dalamnya. 1. Konsep dan prinsip perakitan produkPerakitan atau biasa disebut dengan assembly line adalah suatu proses penyusunan di mana pada setiap bagian penyusunan disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari metode yang biasa. Dalam metode assembly line pergerakan pekerja diminimalisasi sedikit mungkin, komponen-komponen yang akan dipasang biasanya diletakkan di atas konveyor sesuai urutan proses produk tersebut. Adapun prinsip perakitan produk, sebagai berikut a. Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional, sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan sampai de􀀤gan proses Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingga pekerja dapat dengan mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas metode perakitan banyak sekali penghematan waktu yang diperoleh. Pekerja dapat memasang komponen secara terus-menerus tanpa harus menunggu proses akhir. Setiap pekerja mempunyai tanggung jawab memasang komponen sesuai urutannya dan dapat melanjutkan pekerjaan produk lainnya tanpa menunggu produk akhir tersebut terlihat mudah dan sederhana, metode perakitan tetap saja membawa kerugian terutama bagi para pekerja. Pekerja akan merasa terasingkan dan jenuh karena harus melakukan pekerjaan yang sama sepanjang hari. Dalam sehari, pekerja dapat melakukan kegiatan yang sama sebanyak ratusan kali untuk memasang komponen yang ada pada bagian yang sama. Permasalahan lain yang timbul adalah sempitnya ruang gerak pekerja karena tata letak yang buruk tanpa memerhatikan faktor Jenis-jenis perakitanDalam proses perakitan terdapat beberapa jenis perakitan yang dapat digunakan terutama di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang dilakukan. Dalam hal ini biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan jenis perakitan yang umum terdapat dua jenis perakitan dalam sebuah produksi. Berikut akan dijelaskan dua macam jenis perakitan yang sudah sering Perakitan manualPerakitan manual adalah perakitan yang sebagian prosesnya dilakukan atau dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa adanya alat bantu yang spesifik atau Perakitan otomatisPerakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan menggunakan sistem otomatis, seperti automasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih spesifik atau menggunakan jenis perakitan ini, dapat dibedakan lagi menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan. Adapun jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang dilakukan perakitan, sebagai berikut1 Produk tunggalJenis perakitan produk tunggal, yaitu jenis produk perakitan di mana perakitan produk hanya satu janis Produk seri Jenis perakitan produk seri, yaitu jenis produk perakitan yang dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan perakitanKegiatan perakitan dalam proses produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan Jenis bahan yang akan mengalami perakitanPada setiap jenis bahan terdapat sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan pada jenis bahan terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifatnya. Hal ini dikarenakan, sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap metode pemilihan Kekuatan yang dibutuhkanAdanya pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi, sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu pada saat merencanakan konstruksi produk yang akan diproduksi. Hal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan kegunaan konstruksi dan atas dasar ini, maka dapat dipilih metode produksi yang akan dipakai, yaitu metode penyambungan dalam perakitan. Dasar dari pertimbangan ini adalah dengan meninjau proses kerja yang mudah dan sesuai dengan kekuatan konstruksi sambungan yang Pemilihan metode penyambunganPemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Karena setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan Penggunaan alat bantu perakitanAlat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruki terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif ToleransiAdanya toleransi yang digunakan dalam perakitan dapat dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk bagian-bagian ini dikenal dengan istilah interchange ability sifat mampu tukar. Patokan dasar yang digunakan dalam perakitan harus ditentukan terlebih dahulu sebagai acuan dasar untuk merangkai komponen yang Bentuk atau tampilanBentuk atau tampilan dari suatu produk sangat memengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Bentuk atau tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dengan penggunaan konstruksi di ErgonomisErgonomis dalam perakitan adalah kesesuaian antara produk dengan kenyamanan pemakai end user, artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, qan FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini juga akan memberikan tampilan terhadap nilai jual Metode-metode yang digunakan dalam perakitanDalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, yaitu metode perakitan yang dapat ditukar-tukar, metode perakitan dengan pemilihan, dan metode perakitan secara individual. Berikut penjelasan metode-metode dalam perakitan. a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukarDalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandardisasi, baik menurut ISO International Organization far Standardization, DIN Deutsche lndustrie Norm, JIS Japan Industrial Standard, dan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi, yaitu harga komponen tersebut yang relatif Metode perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan ukuran. c. Metode perakitan secara individualPerakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang lain atau pasangan satu dengan pasangan yang dikarenakan dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang Keseimbangan lini line balancingKeseimbangan lini atau line balancing merupakan penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun­stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut tidak memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari line balancing ini adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Sedangkan tujuan pokok dari penyeimbang lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lini adalah suatu usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam proses produksi. Hal ini perlu juga adanya pertimbangan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing-masing stasiun kerja. Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap bagian kerja. Apabila tidak dilakukan keseimbangan seperti ini, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa unit kerja. Di mana unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak keseimbangan lini terdapat prinsip dasar yang harus diperhatikan. Selain itu, terdapat juga prosedur dan langkah pemecahan yang harus dipahami. Berikut penjelasan mengenai prinsip dasar keseimbangan lini, prosedur keseimbangan lini, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseimbangan lini. a. Prinsip dasar keseimbangan lini line balancingPerencanaan produksi memegang peranan yang penting dalam perusahaan yang mempunyai tipe produksi massal, terutama dalam pengaturan dan perencanaan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Pengaturan dan perancangan yang tidak tepat akan mengakibatkan stasiun kerja di lintasan perakitan tersebut mempunyai kecepatan produksi yang berbeda-beda. Hal ini akan berakibat pada lintasan perakitan yang tidak efisien, terjadinya penumpukan material, atau produk setengah jadi antara stasiun kerja yang tidak berimbang kecepatan suatu keseimbangan dalam suatu lintasan perakitan, yaitu suatu usaha yang bertujuan untuk mencapai kapasitas yang optimal, di mana tidak terjadi penghamburan fasilitas. Agar dapat tercapai lintasan perakitan yang seimbang, masing-masing stasiun kerja mendapatkan tugas yang sama nilai ukurannya dengan waktu. Dengan demikian, masalah keseimbangan lintasan perakitan yang sebenarnya adalah bagaimana agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan beban kerja yang sama pada setiap stasiun kerja, sehingga akan menghasilkan keluaran produk yang sama pada persatuan Prosedur keseimbangan lini line balancingProsedur line balancing bertujuan untuk meminimalkan harga balance day dari lintasan untuk nilai waktu siklus yang telah ditetapkan. Jumlah ini diharapkan mampu meminimalkan jumlah stasiun kerja. Prosedur dasar yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan elemen-elemen aktivitas pada setiap stasiun kerja sampai jumlahnya mendekati sama, tetapi tidak melebihi harga waktu siklus. Dalam hal ini biasanya akan ditemui hambatan-hambatan dari elemen aktivitas yang ditempatkan dalam suatu stasiun kerja. Namun, hal yang terpenting adalah tetap memerhatikan ketentuan hubungan suatu aktivitas untuk mendahului aktivitas lainnya atau dapat digambarkan ke dalam bentuk precedence diagram. Di mana diagram tersebut akan dapat dimanfaatkan sebagai prosedur dasar untuk mengalokasikan elemen-elemen Langkah pemecahan masalah line balancingTerdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing menurut Gaspersz. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya, sebagai Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktivitas yang sedang dilakukan. 2 Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas. 3 Menetapkan procedence constraints, jika adanya kaitan dengan setiap tugas tersebut. 4 Menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan. 5 Menentukan waktu total yang tersedia untuk memproduksi output. 6 Menghitung cycle time yang dibutuhkan, seperti waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu batas waktu yang sudah diizinkan. 7 Memberikan tugas-tugas kepada pekerja atau mesin. 8 Menetapkan jumlah minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang diinginkan. 9 Menilai efektivitas dan efisiensi dari solusi. 10 Mencari terobosan-terobosan untuk memperbaiki proses terus-menerus continous process improvement.d. Hubungan precedence dalam line balancingHubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut precedence diagram atau diagram pendahuluan. Dalam suatu perusahaan yang memiliki tipe produksi massal yang melibatkan sejumlah besar komponen yang harus dirakit, perencanaan produksi memegang peranan yang sangat penting dalam membuat penjadwalan produksi production schedule, terutama dalam masalah pengaturan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Keseimbangan lini sangatlah penting karena akan menentukan aspek-aspek lain dalam sistem produksi dalam jangka waktu yang cukup aspek yang akan terpengaruh, antara lain biaya, keuntungan, tenaga kerja, peralatan, dan sebagainya. Hal ini digunakan untuk mendapatkan lintasan perakitan yang memenuhi tingkat produksi tertentu, sehingga penyeimbangan lini harus dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat agar menghasilkan keluaran berupa keseimbangan lini yang terbaik. Tujuan akhir pada line balancing adalah memaksimalkan kecepatan pada setiap stasiun kerja, sehingga efisiensi kerja yang tinggi dapat dicapai pada setiap stasiun. e. Istilah-istilah dalam line balancingDalam line balancing terdapat istilah-istilah yang lazim untuk digunakan. Berikut akan dijelakan mengenai istilah-istilah Precedence diagramPrecedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian yang menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence diagram sendiri sebenarnya merupakan gambaran secara gratis dari urutan operasi kerja, serta ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang bertujuan untuk memudahkan pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di Assemble productAssemble product adalah produk yang melewati urutan work station, di mana setiap work station memberikan proses tertentu hingga selesai menjadi produk akhir pada perakitan Waktu menunggu idle timeDalam hal ini operator atau para pekerja menunggu untuk melakukan proses kerja ataupun kegiatan operasi yang selanjutnya akan dikerjakan. Selisih atau perbedaan antara Cycle Time CT dan Stasiun Time ST, atau CT dikurangi ST, sebagai berikut. 4 Keseimbangan waktu senggang balance delayKeseimbangan waktu senggang atau balance delay merupakan ukuran dari ketidakefisienan lintasan yang dihasilkan dari waktu menganggur sebenarnya, hal ini terjadi karena pengalokasian yang kurang sempurna di antara stasiun-stasiun kerja. Balance delay dapat dirumuskan, sebagai berikut. 5 Efisiensi stasiun kerjaEfisiensi stasiun kerja merupakan rasioantara waktu operasi pada setiap stasiun kerja Wi dari waktu operasi stasiun kerja terbesar Ws. Efisiensi stasiun kerja dapat dirumuskan, sebagai berikut. 6 Line efficiencyLine efficiency merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan siklus kemudian Line efficiency dikalikan dengan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi kerja dibagi dengan siklus laludikalikan dengan jumlah stasiun kerja atau jumlah efisiensi stasiun kerja dibagi jumlah stasiun kerja. Adapun rumus line efficiency, sebagai berikut. 7 Work stationWork station merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses perakitan dilakukan Setelahmenentukan interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja yang efisien dapat diterapkan dengan rumus, sebagai berikut. 8 Smoothes IndexMerupakan suatu indeks yang menunjukkan kelancaran relatif dari penyeimbang lini perakitan tertentu. Dengan rumus, sebagai berikut. f. Metode yang digunakan pada pengukuran waktu kerjaWaktu kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap suatu proses produksi, terutama dalam hal perakitan. Secara garis besar teknik-teknik pengukuran waktu kerja dibagi atas dua bagian, sebagai Pengukuran secara langsungPengukuran waktu secara langsung adalah pengukuran yang dilaksanakan secara langsung, sesuai dengan tempat pekerjaan yang Pengukuran secara tidak langsungPengukuran waktu secara tidak langsung adalah pengukuran yang dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan, yaitu dapat dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang tersedia dengan syarat mengetahui jalannya pekerjaan atau Konsep lini dalam tata letak yang berorientasi produkPenyusunan pada tipe ini adalah berdasarkan urutan proses produksi, di mana mesin-mesin atau peralatannya disusun sesuai dengan urutan proses, sehingga dalam pengerjaannya akan diikuti oleh pengerjaan berikutnya, dan sesuai urutan industri perusahaan yang membuat produk secara massal dan dalam waktu yang relatif panjang atau terus-menerus serta tidak tergantung pada pesanan, maka untuk jenis tata letak yang sesuai adalah product layout. Sedangkan untuk produksi yang berulang dan kontinu, maka tata letak yang sesuai adalah dengan menggunakan tata letak produk. Post navigation
meningkatkanproduk atau mengurangi biaya menggunakan pengetahuan tentang proses fabrikasi, peralatan dan perkakas produksi, metode perakitan, standar kontrol kualitas, atau desain produk, bahan dan bagian • Menentukan akar penyebab kegagalan menggunakan metode statistik dan merekomendasikan perubahan desain, toleransi, atau metode pengolahan • A Persediaan alat B. Dispatching C. Persediaan bahan D. Cara pembuatan E. Pembuatan produk 3. Dibawah ini metode perakitan barang dan jasa adalah A. Motode perakitan yang dapat di tukar-tukar B. Metode pembuatan bahan C. Metode pembuatan produk D. Metode berkelompok E. Metode perakitan manufaktur 4. .
  • kc9w4cil8p.pages.dev/735
  • kc9w4cil8p.pages.dev/325
  • kc9w4cil8p.pages.dev/328
  • kc9w4cil8p.pages.dev/447
  • kc9w4cil8p.pages.dev/224
  • kc9w4cil8p.pages.dev/747
  • kc9w4cil8p.pages.dev/748
  • kc9w4cil8p.pages.dev/35
  • kc9w4cil8p.pages.dev/596
  • kc9w4cil8p.pages.dev/412
  • kc9w4cil8p.pages.dev/384
  • kc9w4cil8p.pages.dev/468
  • kc9w4cil8p.pages.dev/879
  • kc9w4cil8p.pages.dev/662
  • kc9w4cil8p.pages.dev/9
  • metode perakitan produk barang jasa